Jakarta – Toyota terus berlanjut menggarap pikap Hilux bertenaga hidrogen (FCEV/Fuel Cell Electric Vehicle), dan kini telah meresmikan tahap demonstrasi proyek dengan menelurkan 10 prototipe di tanah Inggris. Tahap ini akan mengevaluasi keefektifan sel bahan bakar hidrogen dalam sebuah pikap.
Berjalan menuju produksi, disitat dari Carscoops, informasi powertrain-nya kini lebih jelas. Itu akan dipinjamkan dari teknologi Toyota Mirai, pemrakarsa mobil hidrogen dari Toyota, yang akan memungkinkan Hilux menaklukan jarak hingga 600 km antara pengisian, dengan emisi knalpot nihil.
Perkembangan terbaru Toyota Hilux Fuel Cell ini adalah kemajuan setelah satu setengah tahun sejak pengumumannya pada Desember 2022. Kemudian berlanjut pada penampilan prototipe perdana yang unjuk gigi di September tahun lalu.
Meski pikap hidrogen ini terlihat identik dengan saudaranya yang berbahan bakar fosil, namun di balik keanggunannya, semuanya berubah secara drastis. Mesin diesel kuno telah dibuang untuk digantikan dengan powertrain yang lebih bersih.
Tiga tangki hidrogen bertekanan tinggi yang terintegrasi dalam struktur ladder frame menjadi salah satu poin utama dengan total kapasitas mencapai 7,8 kg.
Di bawah kap mesinnya, terdapat tumpukan sel bahan bakar elektrolit polimer sebanyak 330 sel yang menghasilkan energi, yang kemudian akan disimpan dalam baterai Li-ion yang diposisikan di belakang pikap.
Menemani baterainya di belakang, terbenam pula satu motor listrik berkekuatan 180 tenaga kuda yang menggerakkan roda belakang dengan torsi sebesar 300 Nm.
Toyota memastikan keunggulan powertrain ringan dari sistem hidrogen ini memungkinkan Hilux FCEV untuk mengangkut beban lebih berat dan menarik kapasitas lebih besar dibanding truk listrik yang kelebihan bobot akibat baterainya, sambil tetap menawarkan jangkauan yang luar biasa.
Sumber: www.liputan6.com